"Dulu kamu ke mana saat aku mencarimu tanpa henti? Ke mana kamu saat aku menantimu dalam sepi? Perasaan yang kamu tinggalkan menjadi beban yang kutanggung sendiri. Kalau aku akhirnya belajar melupakanmu, apakah semua itu menjadi salahku? Padahal waktu kamu hilang tiba-tiba, aku hancur tak terkira. Sementara kamu tak pernah peduli. Sekarang saat dunia berputar kembali; saat cahaya redup mulai t…
Kita sudah cukup baik, membuat orang mnegira kita baik-baik saja. Sekarang saatnya jujur, yang kecewa, yang lelah, yang gak tahu kapan harus istirahat, kamu boleh marah, boleh sendiri dulu, boleh kalau tiba-tiba pengen nangis, boleh banget perlu bantuan.
Apa pun yang kadang membuat kita terluka, bisa saja adalah cara Tuhan dalam menyelamatkan diri kita.
Setiap selamat datang pasti selalu punya selamat tinggal, kedatangan selalu punya kepergian dan kehilangan adalah bagian paling menyakitkan dari setiap kisah perjalanan.
Aku sudah bahagia sekarang. Tak perlu kau cemaskan aku lagi.
Karena salah satu pemandangan paling puitis, adalah melihat seseorang, takut-takutnya, serta penderitaan dan tubuhnya yang gemetar.
Auri menjalani hidupnya dengan perasaan yang gamang. Semuanya tampak berjalan sempurna - kariernya, dan juga kisah percintaannya. Namun, semua orang tau kalau tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Bahwa sebenar-benarnya yang kamu punya adalah cintaku, bukan jalan pikiranku. Hnaya karena kita bersama bukan berarti kamu berhak mendikte semuanya. Bukan berarti aku mencintai, perspektifmu berhak menghakimi.
Jatuh cinta kepadamu begitu menyenangkan, seperti meringkuk dalam selimut hangat pada malam yang hujan. Seperti menemukan keping terakhir puzzle yang sedang kau susun.
Memulai kisah setelah pisah, kita saling tolak menyusuri ruang perjalanan yang berbeda.