Pura-pura jadi manusia kuat, padahal tak ada yang melarang jika kau harus menangis dan menjerit. Teriaklah sampai pita suaramu sakit, toh tidak seisi bumi juga mendengar teriakanmu. Gunakan pengeras suara, toh tidak senegara juga mendengar suaramu. Karena pada dasarnya, kita adalah lemah yang memaksa kuat.
Menangis adalah salah satu bentuk merayakan kehilangan. Tangisan adalah musik pengantar yang mengiringi cinta menuju banyak luka tak terlupakan. Ketahuilah, cinta tidak bisa diakhiri dengan mudah. Bahkan meski kisah sudah sampai pada batas pisah, kerapkali cinta masih terus tumbuh menolak lupa, menolak untuk berakhir.
Aku masih begitu mengerti, merelakan itu seperti apa? Mungkin seperti suatu hari saat kita sengaja bertemu lagi untuk tidak membicarakan apa-apa. Atau seperti perpisahan - perpisahan yang tak membutuhkan pelukan terakhir? Seandainya kita tidak pernah benar-benar merelakan, berjanjilah untuk tetap melanjutkan apa pun yang terjadi. Berjanjilah untuk tidak menyesal pada pilihan yang telah kita put…
Masa hidup Hans Joseph Weel bisa dibilang tidak menyenangkan. Dia tidak pernah dekat dengan kedua orangtua atau saudara selayaknya anak-anak lain. Hanya Rosemary Boyldseorang wanita tua yang menganggap Hans seperti cucu sendiriberada di sisinya sampai ke teror mengerikan itu." aku hanyalah anak kecil yang sedang menunggu Mama untuk menjemputku pulang. Jika boleh meminta, tolong jangan memanggil…
Buku ini berisikan kumpulan 12 kisah seputar remaja. Kisah-kisah di dalam buku ini memuat banyak teladan dan pesan moral yang dapat kita petik, terlebih seputar kehidupan remaja yang sudah tentu tidak asing lagi di mata pembaca. Kami berharap buku-buku bacaan seperti ini dapat menjadi pendorong kemauan para remaja untuk terus aktif membaca dan berani menulis.
“Dia itu mister smile, Rin. Selama dua tahun gue sekelas sama dia, gak pernah sekalipun gue ngeliat dia murung. Suer,” kata Cintya kepada Karin. “Hmm.. yang paling bahagia? Kayaknya si Aa Galang,” kata cowok anak kelas sepuluh.
Setelah kepulanganku yang terakhir, mata Ayah selalu merah. Seperti ufuk senja. Ada juga kulihat tebing-tebing yang curam mengeras di wajahnya. Tak ada burung-burung danau melintasi pucuk cemara dengan kicau gembira.
Nanti,bila kau benar-benar sudah bahagia, ingat selalu aku. Seseorang yang pernah dengan rela melepas tanganmu hanya untuk membiarkanmu menggenggam tangan orang lain. Seseorang yang pernah berkata tidak apa-apa, padahal batinnya sangat terluka. Dan seseorang yang pernah begitu sanggup mematahkan hatinya sendiri agar kau tak bersedih.
Semua berawal dari hobiku melantunkan ayat-ayat Allah, berselawat kepada Baginda Rasulullah, hingga bergabung dalam kelompok peselawat tersohor seantero tanah jawa. Baik aku ataupun keluarga, tak ada yang pernah menyangka kehadiranku sebagai santri milenial yang cinta selawat bisa menarik perhatian banyak umat.