Seri anak cerdas telah hadir . . .
Apa yang selama ini kulakukan hanya pura-pura terbiasa tanpamu. Aku hanya membohongi perasaanku sendiri. Aku terlalu nyaman dengan kepura-puraan, sampai akhirnya aku sadar bahwa apa yang selama ini aku lakukan sama sekali tak membuahkan hasil. Aku masih menginginkanmu.
Buku ini berisi tentang beberapa penggal cerita yang ditulis tentang bagaimana seseorang bisa belajar dari rasa kecewa, rasa kehilangan dan rasa sakit oleh keadaan atau orang yang dicintai.
Ini kisah sepotong hati, hati yang kusam dan berlumur dosa. Belajar dari Sholah dan kawan-kawannya, mari kita mulai bersih-bersih hati.
Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi anak yang mandiri dan suka membantu. Meski demikian, masa-masa bermain tak luput dari kehidupan belia, seperti halnya anak-anak Mekah lainnya. Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW, menjadi teman bermain yang menyenangkan.
Nabi Muhammad SAW terkenal sebagai pemuda yang tekun dan jujur. Kejujuran beliau menyebabkan Khadijah ingin Nabi Muhammadbekerja untuknya.
Saat usia Nabi Muhammad SAW menjelang 40 tahun, Beliau semakin tidak betah melihat masyarakat Mekah yang gemar menyembah berhala. Akal Nabi Muhammad SAW tidak dapat menerima patung sebagai Tuhan. Nabi Muhammad akhirnya pergi menyendiri ke Gua Hira. Kemudian Malaikat Jibril datang untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Buaya paling suka berada di air . . .
Bersama Peri Pakis kita bertamasya mengenal kehidupan para reptil yang unik. Ada Komodo, buaya, ular, dan masih banyak lagi. Bentuk dan rupa reptil sangat menarik. Ada yang bersisik adapula yang bercangkang.
Bela selalu membawa empengnya ketika bermain. Tapi, Bela tidak peduli. Suatu hari empeng Bela terjatuh lalu dijilat si Meong. Oh ternyata empeng Bela juga bolong bekas gigitan si Meong. Dan Bela pun tidak bisa tidur tanpa empeng.