Nabi Muhammad menjadi anak yang mandiri dan senang membantu. Meski demikian, masa-masa bermain tak luput dari kehidupan beliau, seperti halnya anak-anak Mekah lainnya. Hamzah, paman Nabi Muhammad, menjadi teman bermain yang menyenangkan. Saat menggembala kambing, Nabi Muhammad juga bermain bersama teman-temannya, anak-anak pengembala.
Saat usia Nabi Muhammad menjelang 40 tahun. Beliau semakin tidak betah melihat masyarakat Mekah yang gemar menyembah berhala. Akal Nabi Muhammad tidak dapat menerima patung sebagai Tuhan. Nabi Muhammad akhirnya pergi menyendiri ke Gua Hira. Ketenangan membuat Beliau bisa berpikir jernih. Suatu malam, Malaikat Jibrill datang ke Gua Hira untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi Muhammad.
Raja Abrahah, penguasa daerah Yaman, berharap Yaman dikunjungi manusia seperti halnya Kota Makkah. Ia kemudian mendirikan bangunan megah untuk menyaingi Ka'bah. Namun, orang-orang tetap tidak berkunjung ke Yaman. Abrahah pun marah dan berangkat ke Makkah bersama pasukannya untuk menghancurkan Ka'bah. Malangnya, rencana Abrahah digagalkan segerombolan burung Ababil. Kehancuran Abrahan menjadi ta…
Nabi Muhammad Saw terkenal sebagai pemuda yang tekun dan jujur. Kejujuran Beliau menyebabkan Khadijah ingin Nabi Muhammad bekerja untuknya. Saat pertama kali Nabi Muhammad menjualkan dagangan Khadijah ke Syam, dagangan itu terjual cepat dan memperoleh keuntungan yang banyak. Tak lama kemudian, Khadijah dan Nabi Muhammad pun menikah. Mereka hidup bahagia dan menjadi teladan bagi masyarakat.
Abdullah, Ayah Nabi Muhammad, meninggal ketika Nabi Muhammad di dalam kandungan ibunya. Saat Nabi Muhammad kanak-kanak, beliau kehilangan ibunda tercinta, Aminah, dan kakek tersayang, Abdul Muthalib. Namun, Nabi Muhammad masih memiliki orang-orang yang merawat dan menyayanginya sepenuh hati. Ada kenangan bersama keluarga Halimah, Ibu Susu Nabi dari desa bani Sa'ad, dan ada Abu Thalib, paman yan…