Text
PRODUKSI SENYAWA BIOAKTIF DARI KULTUR KALUS GEMBILI (Dioscorea Esculenta)
Penelitian di bidang kultur jaringan telah berkembang dengan pesat. Aplikasi teknik kultur jaringan tidak hanya sebatas perbanyakan tanaman tetapi juga produksi metabolit sekunder yang berpotensi sebagai obat atau bahan kosmetik. Teknik kultur jaringan untuk produksi metabolit sekunder telah banyak diaplikasikan di berbagai industri obat dan kosmetik di banyak negara. Di Indonesia, aplikasi teknik kultur jaringan masih terbatas pada perbanyakan tanaman. Penggunaan teknik ini di industri obat dan kosmetik di Indonesia untuk produksi metabolit sekunder masih belum berkembang. Padahal Indonesia sangat kaya akan tanaman yang berpotensi sebagai bahan obat dan kosmetik yang produksinya dapat lebih stabil jika dilakukan menggunakan teknik kultur jaringan.
Buku ini disusun sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan hasil penelitian penulis berkaitan dengan teknik kultur jaringan tumbuhan dalam aplikasi produksi senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal untuk produksi senyawa bioaktif tanaman gembili (Dioscorea esculenta) secara in vitro. Tanaman gembili yang selama ini dikenal masyarakat hanya sebagai bahan pangan, ternyata mengandung senyawa bioaktif dan mempunyai aktivitas antioksidan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kalus dapat menghasilkan senyawa bioaktif dan juga menunjukkan aktivitas antioksidan. Kondisi optimal yang telah diketahui dapat menjadi pijakan ilmiah bagi produksi senyawa bioaktif dari tanaman gembili secara in vitro. Penelitian ini memiliki kebaharuan penggunaan umbi dari tanaman gembili sebagai eksplan untuk induksi kalus. Tahapan produksi senyawa bioaktif menggunakan kultur kalus dari tanaman gembili dijelaskan secara rinci pada buku ini yang terbagi menjadi 5 bab.
Tidak tersedia versi lain