Siswanto,salah seorang anggota saber menjelaskan lirih,tapi jelas,"kami tergerak karena iba,kaishan membayangkan pengendara yang mau berangkat atau kerjapulang kerja harus terjatuh karena ban kendaraannya tertusuk ranjau paku,kemudian harus mendorong kendaraannya menuju tempat tambal yang kadang-kadang harus di "palak" dengan harga ban yang luar biasa mahal.