Kearifan lokal itu sangat erat hubungannya dengan agama karena segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat itu ditentukan salah satunya oleh kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Bahasa Jawa Indramayu yang dimiliki oleh warga dan masyarakat pesisiran Utara Jawa Barat ini tumbuh dan terbentuk dan berkembang di dalam ruang geografi budaya persilangan.
Ketika gamelan ditabuh sebelum dimualainya pertunjukan wayang kulit purwa, atau wayang golek cepak / menak, atau sandiwara ataupun tarling suasana etika dan estetika masyarakat mulai melebur.