Dalam buku ini tampaknya Hikam sangat sadar, dia tak mau berteori ndakik-ndakik, dan mengandalkan rasionalitas secara berlebihan, yang masih bisa membuatnyaatau justru membuatnyaterjerumus ke dalam kekeringan, atau kedangkalan. Tak mengherankan dia memilih membuat catatan demi catatan dengan rileks, bagaikan orang membuat buku harian untuk merawat agar ingatan jangka panjang kita tak terganggu.…