Buku ini berisikan kumpulan 12 kisah seputar remaja. Kisah-kisah di dalam buku ini memuat banyak teladan dan pesan moral yang dapat kita petik, terlebih seputar kehidupan remaja yang sudah tentu tidak asing lagi di mata pembaca. Kami berharap buku-buku bacaan seperti ini dapat menjadi pendorong kemauan para remaja untuk terus aktif membaca dan berani menulis.
“Dia itu mister smile, Rin. Selama dua tahun gue sekelas sama dia, gak pernah sekalipun gue ngeliat dia murung. Suer,” kata Cintya kepada Karin. “Hmm.. yang paling bahagia? Kayaknya si Aa Galang,” kata cowok anak kelas sepuluh.
Hey, yang diam-diam hanya bisa menangis, yang selalu bisa menjadi pendengar, namun ketika bercerita hanya bisa berkaca-kaca. Kenapa sih kamu pintar banget pura-pura bahagia? Ketika disakiti, kamu hanya tutup mulut, menarik bibir, lalu kembal tersenyum. Memangnya tidak capek terus-terusn seperti itu? Padahal hati dan jiwamu membiru menahan rasa sakitnya. Hey, perempuan baik, Tuhan begitu mencin…
Setelah kepulanganku yang terakhir, mata Ayah selalu merah. Seperti ufuk senja. Ada juga kulihat tebing-tebing yang curam mengeras di wajahnya. Tak ada burung-burung danau melintasi pucuk cemara dengan kicau gembira.
Nanti,bila kau benar-benar sudah bahagia, ingat selalu aku. Seseorang yang pernah dengan rela melepas tanganmu hanya untuk membiarkanmu menggenggam tangan orang lain. Seseorang yang pernah berkata tidak apa-apa, padahal batinnya sangat terluka. Dan seseorang yang pernah begitu sanggup mematahkan hatinya sendiri agar kau tak bersedih.
Semua berawal dari hobiku melantunkan ayat-ayat Allah, berselawat kepada Baginda Rasulullah, hingga bergabung dalam kelompok peselawat tersohor seantero tanah jawa. Baik aku ataupun keluarga, tak ada yang pernah menyangka kehadiranku sebagai santri milenial yang cinta selawat bisa menarik perhatian banyak umat.
"Menurut saya, setiap manusia punya takdirnya sendiri-sendiri untuk lahir sebagai apa. Apakah menjadi laki-laki, perempuan, atau hidup di garis waktu seperti apa, menjadi anak kecil, orang dewasa, dan lainnya. Tapi dengan menulis puisi, saya bisa menjadi apapun, hidup kapanpun, dan bisa pergi ke manapun yang saya mau. Saya juga bisa menuangkan berbagai keresahan seperti bercerita, dan menggunak…
Mengenal diri sendiri adalah langkah awal sebelum bisa mencintai hal-hal lain di dunia ini. Pertanyaannya, seberapa kenal kamu dengan dirimu sendiri? Apa kamu mau kalau diminta untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang sifatnya sama seperti dirimu sendiri? Kalau jawabannya tidak, bagaimana bisa berharap orang lain mau melakukannya?
Ini kisah tentang Acha, memiliki nama panjang Natasha Kay Loovi. Gadis ajaib berparas cantik seperti bidadari. Ini juga kisah tentang Iqbal. Jangan tanya nama panjangnya siapa, nanti kalian jatuh cinta. Pria berhati dingin dengan hidup monotonnya.
Ini adalah kisah tentang seorang anak laki-laki dari kaum PENYIHIR dan seorang anak perempuan dari kaum KESATRIA yang dibesarkan sebagai MUSUH BEBUYUTAN.