es! Akhirnya, Raib, Seli, dan Ali kembali bertualang. Kalian sudah kangen dengan trio ini? Misi mereka adalah menyelamatkan Miss Selena, guru matematika mereka. Tapi, apakah semua berjalan mudah? Siapa yang bersedia membantu mereka? Kali ini, si genius Ali memutuskan meminta bantuan dari sosok yang tidak terduga, karena musuh dari musuh adalah teman.
Saat jam antik di restoran bernama Hanggareksa berdentang dua belas kali, satu per satu dari mereka yang sedang menyantap makanan tersungkur dan meregang nyawa. Sandi yang baru beberapa menit masuk di restoran itu, segera berlari ke luar untuk mencari bantuan. Namun, saat dia menoleh ke belakang, yang dia dapati hanya restoran sepi yang terpampang tulisan “TUTUP”.
Tuhan, nama gadis manis yang kutulis dengan tanganku apakah sama dengan nama yang ada di tangan-Mu?
Merindukanmu sewajarnya, mengingatmu seperlunya, dan merelakanmu seutuhnya. Aku yakin, aku pasti mampu merelakanmu, tak seharusnya perasaan yang pernah ada untukmu menjadi sebuah penjara yang menjadikanku tidak bebas. Tak seharusnya aku tetap berharap pada hati yang sudah membuatku merasa tak berharga. Dan sudah seharusnya merelakanmu adalah caraku menghargai diriku.
Seberapa banyak aku terluka saat mencintai, sebanyak itu pula aku belajar untuk menjadi lebih dewasa dalam menyingkapi permasalahan.
Jarak yang membentang di antara kita pasti akan menguatkan, katamu waktu itu meyakinkanku. Membuatku mantap melangkahkan kaki ke kota lain meski kita sedang sayang-sayangnya.
Mencintai bukan saja perihal siapa yang pertama kali mampu memikat hati. Mencintai adalah soal menyatukan dua rasa yang sama-sama ingin memiliki.
Awalnya kami hanya mengikuti karyawisata biasa seperti murid-murid sekolah lain. Hingga Ali, dengan kegeniusan dan keisengannya, memutuskan menyelidiki sebuah ruangan kuno. Kami tiba di bagian dunia paralel lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta teknik-teknik menakjubkan. Dunia paralel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang hebat di dalamnya. Kisah ini tentan…