CD-ROM
EKSPLORASI SPIRITUALITAS BUDDHIS DALAM KEPUTUSAN HARGA JUAL PRODUK
Kegiatan jual beli tidak dapat selalu dikaitkan dengan segala sesuatu yang bisa dihitung secara matematis, namun juga terdapat nilai-nilai nonmaterial seperti rasa dan iman yang hanya bisa dipahami dengan hati (Thalib, Rahman, Abdullah, & Gobel, 2021). Proses pembentukan harga jual diharapkan berdasarkan segala sesuatu yang bisa dihitung (kuantitatif) dan nilai-nilai yang tidak bisa dihitung (kualitatif) yang ikut berperan di dalamnya (Amaliah & Sugianto, 2018). Temuan riset menyimpulkan terdapat faktor yang bersifat nonmaterial dalam penentuan harga jual seperti nilai religi dalam bentuk sedekah dan nilai sosial sehingga proses penetapan harga jual diharapkan dapat membawa kesejahteraan serta keadilan bagi semua pihak. Konsep Biaya dan Harga Pokok Produk Biaya didefinisikan sebagai jumlah uang yang dikorbankan dalam rangka memperoleh barang atau jasa di mana barang atau jasa tersebut diharapkan bisa membawa manfaat dan/atau keuntungan pada saat ini maupun di masa depan (Daljono, 2011). Berdasarkan keterkaitannya dengan produk, Daljono (2011) membagi biaya menjadi dua, yaitu Biaya Produk dan Biaya Komersial. Dalam kaitannya untuk mengambil keputusan, biaya diklasifikasikan menjadi biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan dan biaya tidak relevan untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil pengolahan data terdapat 5 (lima) nilai-nilai Buddhisme yang berperan dalam kegiatan bisnis yaitu sila (moralitas), anicca (ketidakkekalan), metta (cinta kasih), karma (hukum sebab akibat), dan praktik pengembangan diri yang meliputi puja bakti, meditasi, dan mendengarkan ceramah Dhamma.
Tidak tersedia versi lain