Text
BETERNAK ENTOK PENGHASIL DAGING
Entok (Cairina moschata) merupakan jenis ternak unggas air dengan banyak keunggulan, meskipun keberadaannya tidak sepopuler ayam atau bebek. Berasal dari Amerika Tengah, entok juga dikenal sebagai Itik Manila karena masuk ke Indonesia melalui Filipina. Di kalangan peternak tradisional Indonesia, entok telah banyak dibudidayakan dan memiliki keunggulan sebagai penghasil daging, telur, bulu, serta sebagai mesin penetas alami yang sangat baik. Budidaya entok umumnya bertujuan utama memproduksi daging karena bobot badannya yang tinggi dibandingkan dengan unggas air lainnya. Umumnya, yang sering dimanfaatkan untuk diambil dagingnya adalah entok jantan. Telur entok sendiri digunakan untuk ditetaskan sebagai sumber anakan. Sementara itu, itik diharapkan sebagai penghasil telur karena tidak mampu mengerami telurnya sendiri. Daging entok dianggap berkualitas tinggi karena rendah lemak dan memiliki cita rasa gurih, namun pemeliharaan entok di Indonesia masih banyak dilakukan secara tradisional. Masyarakat beternak entok dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan, mengisi waktu luang, atau memanfaatkan sumber daya yang menganggur. Kandang dan perkandangan menjadi bagian terpenting dalam peternakan karena dianggap sebagai tempat tinggal dan tempat berproduksi yang harus nyaman dengan kriteria seperti udara segar, paparan sinar matahari, dan ruang gerak yang memadai. Pada pemeliharaan entok, performa produksi yang harus diperhatikan adalah bobot badan hidup, pertambahan bobot badan, akumulasi konsumsi pakan, konsumsi pakan setiap minggu, dan konversi pakan setiap minggu.
Tidak tersedia versi lain