Text
Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis
Pramoedya Ananta Toer tiga kali masuk tahanan oleh tiga kekuasaan yang berlainan. Semua pemenjaraan itu tidak melalui proses pengadilan yang wajar. Pram juga mengalami ketidakadilan di masa Orde Baru: buku-bukunya dilarang beredar dan ia dilarang bicara. Dari sini ia semakin meyakini untuk berpihak kepada “yang kalah”, kepada rakyat jelata, dan konsekuensinya bergabung dengan barisan progresif. Ia menemukan itu dalam realisme sosialis.
Buku Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis yang ditulis Eka Kurniawan ini dapat menjadi pintu masuk bagi mereka yang ingin menelaah karya-karya Pram dalam hubungannya dengan realisme sosialis.
Tidak tersedia versi lain