Text
AURA
“AURA! AURA, TUNGGU!” aku berteriak memanggil namanya, berharap perempuan itu akan berhenti melangkah. Lorong itu begitu gelap, cahaya yang datang dari Aura adalah satu-satunya penerangan yang bisa digunakan sebagai penerang.
“AURAAA!” aku kembali meneriakkan nama itu. Aku bisa merasakan tenggorokanku sakit karena terus berteriak. Jika kali ini gagal, aku tidak tahu lagi dengan apa aku bisa menghentikan Aura.
Tidak tersedia versi lain