Text
ALEXANDRIA: Jejak sejarah dan peradaban kota keajaiban dunia kuno
Pada musim gugur 1915, Forster tiba di Alexandria sebagai sukarelawan Palang Merah selama Perang Dunia I. Tercengang dengan kemegahan kota yang baru didatanginya, ia menghabiskan waktu luangnya untuk menjelajahi “keajaiban, kekunoan, dan kompleksitas” kota tersebut. Ia pun terpacu untuk "menghidupkan" kembali Alexandria, kota romantis Alexander Agung, ibu kota Yunani-Romawi Mesir, suar cahaya dan budaya yang dilambangkan oleh Pharos di mana hubungan cinta terkutuk antara Antony dan Cleopatra dimainkan, dan tempat dibangunnya perpustakaan terbesar di dunia yang pernah dikenal
Tidak tersedia versi lain