Text
THE GREATEST WOMAN AISYAH
“Aisyah.” panggilnya sekali lagi kepadaku. “Jika semua ucapan mengenai dirimu dari fitnah ini. Tapi jika engkau melakukan dosa itu, mintalah ampunan kepada Allah dan bertobatlah, karena Allah memaafkan hamba yang mengakui dosa dan bertobat.”
Rasulullah mengucapkan kata-kata ini satu per satu dan lemah lembut. Tapi saat itu gunung-gunung seakan-akan jatuh membebani diriku. Seakan-akan aku terpuruk berat. Seakan-akan petir menyambar diriku.
Fitnah menerpa ibunda kaum Mukmin, Aisyah. Semua itu berawal dari kalung miliknya yang hilang. Orang munafik dan pembenci Islam pelukannya. Madinah pun dibakar api fitnah. Setiap orang saling curiga. Ketika situasi semakin memanas, Allah kemudian menurunkan wahyunya dan membebaskan Aisyah dari fitnah tersebut.
Itulah sedikit dari banyak kisah indah dan menarik yang terdapat di dalam novel ini. Seperti biasa, Sibel Eraslan dengan kekuatan kata-katanya akan membawa kita berkelana ke dalam sebuah era yang luar biasa, masa-masa ketika Rasulullah dan para sahabatnya hidup dan berjuang demi Islam.
Tidak tersedia versi lain