Text
TUHAN, KENAPA AKU BELUM IKHLAS?
Manusia kadang hidup terlalu memaksa. Memaksakan kehendak. Memaksakan pikiran. Memaksa diri sendiri. Memaksa orang lain. Tetapi karena itu manusia mudah menjadi stres. Manusia tidak sadar kalau telah berbuat melampaui batas yang telah ditetapkan oleh-Nya. Kita harus menjalani hidup dengan merasa cukup, tidak memaksakan diri, dan memiliki jiwa yang lapang. Jiwa yang bisa menerima segala sesuatu dengan seikhlas-ikhlasnya. Bukan berarti kita hanya diam saja. Bukan berarti kita tidak berusaha. Kita harus selalu bekerja dengan gigih, dan berdoa dengan lebih gigih lagi. Setelah itu lapangkan jiwamu untuk menerima segala ketetapan dari-Nya. Buku yang sederhana ini ingin mengajak Anda menjalani hidup dengan jiwa yang lapang. Jiwa yang ikhlas menerima, jiwa yang ikhlas melepaskan, jiwa yang menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Pencipta.
Tidak tersedia versi lain