Text
Sukses Budidaya Bawang Puyih di Pekarangan dan Perkebunan
Tahun 2014, Indonesia mengimpor bawang putih sebanyak hampir 500 ribu ton atau senilai Rp. 4,38 trilyun. Derasnya guyuran impor bawang putih dengan harga lebih murah dan ukuran lebih besar menampilkan wajah muram bagi produksi bawang putih yang jatuh tiarap di negeri kita. Semula pada tahun 1996 produksi 145.836 ton dengan luas panen 20.551 ha, berikutnya pada tahun 2015 terus merosot, produksi 20.294 ton dan luas panen 2.563 ha.
So what?
Hal ini menunjukkan peluang agribisnis yang sebenarnya dapat dikejar. Gerak langkah program ekstensifikasi bawang putih masih sangat memungkinkan, karena bahkan ratusan ribu hektar tanah di Indonesia yang cocok ditanami bawang putih masih terbuka. Disamping program ektensifikasi, juga dilakukan gerakan intensifikasi dengan peningkatan produktivitas bawang putih. Mulai dari disediakan bibit umbi bawang putih lokal unggul, subsidi sarana produksi pertanian bawang putih, dan membuka peluang pasarnya.
Pengalaman kami selama melakukan budidaya dan memasarkan bawang putih, kami tuangkan dalam penerbitan buku Bawang Putih. Buku ini dapat membantu para penyuluh pertanian, petani dan pebisnis maupun masyarakat umum untuk mengenal lebih dekat tentang bawang putih, teknik dan pembudidayaan, dan menghitung analisis agribisnisnya.
Nah, kalau kita bisa menanam sendiri bawang putih, ngapain impor? Yuk, bangkit meraih kembali kejayaan Indonesia sebagai produsen bawang putih andalan dunia.
Tidak tersedia versi lain