Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, Si Anak Badai. Tekad kami sebesar badai. Tidak pernah kenal kata menyerah. Buku ini tentang Si Anak Badai yang tumbuh ditemani suara aliran sungai, riak permukaan muara, dan deru ombak lautan. Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian mempertahankan apa yang menjadi mi…
Kehidupan Bara di masa SMAnya yang serba kekurangan karena ditinggal mati Bapaknya, membuatnya selalu berpikir bagaimana bisa memiliki uang untuk membantu Ibunya, di samping berbagai gejolak pemikiran yang ada di kepalanya menghadapi realita kehidupan sosial yang ada. Meskipun kekurangan dari sisi materi dan merupakan anak hasil hubungan gelap dengan Bapaknya, Ibunya sangat terbuka dan mendukun…
Wahai kesegaran pagi yang murni dan indah! Maukah engkau menyampaikan salam rindu pada kekasihku. Belailah rambutnya yang hitam berkilau Untuk mengungkapkan dahaga cinta yang memenuhi hatiku Melalui kisah Layla Majnun, Syekh Nizami seolah ingin menyampaikan bahwa cinta sejati memiliki kekuatannya sendiri. Seperti Qays yang mencintai Layla dengan sepenuh jiwanya dan tetap memeli…
Terkadang, dalam mencapai kebahagiaan mutlak, kita harus dihadapi dengan luka. Ketahuilah bahwa dalam mencintai, kita akan selalu dihadapkan pada perpisahan dan kehilangan. Tak apa jika saat ini kamu masih enggan merelakan sebab masih merindukan. Tak apa jika kamu belum mampu melupakan sebab masih menyayangi. Toh, kamu akan sampai pada waktu terbaik, di mana cinta bukan lagi soal memiliki. P…
Kepada Tuhan, saat ini aku menghadap ke langit. Bukankah aku dan Engkau sudah sedekat jengkal tangan? Aku ingin bercerita tentang mimpi dan harapan-harapanku pada fase kehidupan ini. Tuhan yang baik, bebaskanlah mimpi-mimpiku pada saat yang tepat, lepaskanlah harapan-harapanku pada titik yang tak salah. Saat aku telah siap nanti, akan kupikul dunia di atas bahu.
Kau bercita-cita ingin menjadi seorang penulis, namun kau tidak tahu harus memulai dari mana. Kau juga memiliki gairah yang besar untuk menulis, tapi tidak tahu harus belajar dari siapa.
Dijual: kelas sosial. Siapa mau beli?
Terlahir sebagai anak yang tak diinginkan, Oh San-yi sudah merasakan penolakan dan kehilangan sejak kecil, yang—walaupun tak kasatmata—tetap meninggalkan jejak yang mengikutinya sampai ia tumbuh dewasa.
Andira adalah seorang gadis remaja polos yang pikirannya bisa sangat kritis. Sehari-hari, dia mengurusi ibunya yang sakit-sakitan dan menulis surat pada seseorang yang dia kenal lewat rubrik majalah.